Wednesday, January 28, 2009

Magdalena ( 26)

Mariah Carey_Without You

http://www.youtube.com/watch?v=hVDM_3Og78k


===============
Ternyata Magda lebih hebat dariku soal menyimpan perasaan. Magda masih mampu berlakon mesra “suap menyuap” namun dalam hatinya tersimpan bara yang siap menghanguskan...oooalah...cinta.
===============

" Magda, aku harus bagaimana lagi. Mestinya lewat mataku engkau dapat melihat, menembus kejujuran sukma,” ibaku lirih. Magda tetap menangis, hatiku menjadi kusut. Kejujuran menjadi “barang” langka dan mahal , ah kepalaku pening.

Kubujuk dia dengan membelai rambutnya seperti minggu lalu. Aku gerai dan menggulungnya namun tak mempan. Magda tetap menangis sambil memeluk bantal guling. Aku kehabisan akal. Aku ambil kunci motornya, “ Magda aku mau pergi sebentar,” ujarku minta ijin tanpa memberi tahu tujuanku.
Mega tak menjawab menoleh pun tidak. Kutinggalkan dia sendirian dengan isak tangisnya. Segera aku menuju toko penjual minuman keras langgananku sejak dulu.

Pemilik toko merasa heran, soalnya aku pernah bersumpah, tidak akan minum lagi. “Minum lagi bang,” tanya pemilik toko.
“Tidak, aku beli untuk teman,” sahutku singkat.

Sekembali dari toko, dihalaman rumah kosku, aku bertemu dengan Mawar, dia baru saja mencagakkan motor Vesvanya.
“ Magda dimana bang. Tante nyariin,” tanyanya“
"Ada didalam ,” jawabku.
“ Ribut lagi iya. Ada apalagi kalian.?”
“ Kejadian tadi malam. Aku sudah jelaskan, tapi dia nggak mau percaya."

“ Aku juga sudah jelaskan sama dia. Dia sangat terpukul karena dia lihat sendiri bang. Bujuk dia bang, nanti juga mengerti. Aku cabut dulu bang,” mohon Mawar.

Sebelum berangkat, Mawar menatap tajam kearah ku. Tak kusadari ujung botol menson muncuat keluar dari kantong celana. Mawar turun lagi dari motornya menemui ku. Apalagi itu bang. Abang gila. Abang pesong, buang itu bang. Abang..! buang...itu.!" suara Mawar histeris.

“ Ya aku buang nanti.”
"Nggak...sini bang, Mawar yang buang. Kalau nggak, aku tidak mau lagi berteman dengan abang seumur hidup, sungguh," ancamnya.
Aku serahkan botol manson itu ketangannya dibawah ancaman. Mawar memasukkan dalam bagasi vesvanya, lantas dia pun pergi.

Sebelum Magda ”siuman” aku pergi ketoko beli satu botol lagi. Pemilik toko keheranan, dikiranya minuman yang baru saja aku beli sudah habis kutenggak.
“Cepat kali habisnya bang,” tanyanya keheranan.

“ Oh ya. Tadi terjatuh, pecah,” kataku berbohong. Aku segera kembali, kubukakan botolnya, kuminum sedikit tapi mulutku sukar menerima. Yang dulu baunya merangsang, kini sangat menyengat.

Aku masuk, Magda masih berbaring ditempat tidurku, masih memeluk bantal guling. Aku panggil dia, tak menjawab. Kutuangkan manson yang tersisa kedalam cangkir.
Mega mencium bau manson yang baru saja aku tuangkan. Dia bangun dan menoleh tajam kearahku. Magda menjerit histeris, dia melemparkan bantal dan selimut kearahku secara beruntun. Dia menangis sejadi-jadinya sambil menelungkup di tempat tidurku.

Ku tutupkan pintu kamar rapat-rapat takut kedengaran ibu kos. Aku merasa kasihan, tetapi aku juga tak berdaya kubiarkan dia menjerit sepuasnya.
Dia bangun dari tempat tidur setelah keletihan menangis. Magda menghapus airmatanya dan memperbaiki baju serta merapikan rambutnya. Tanpa menoleh dia mengambil kunci motornya kemudian pergi.Aku terkesima melihat gerakannya begitu cepat.

" Magda, tunggu dulu, boleh kau pergi tapi sekali lagi dan untuk yang terakhir beri aku kesempatan berbicara," pintaku. Kupegang tangannya, dia meronta. Segera aku melompat kedepan pintu menahan kepergiannya. Tamparan keras mendarat dipipiku, perih. Kali ini dia hanya memandangiku marah tanpa kata dan tangis. Dengan sekuat tenaganya aku diorongkan kesamping. Sia lantas membuka pintu dan membantingkannya.

"Magda kita bicara sebentar saja tolonglah," pintaku. Magda diam tak perduli. Dia memacu motornya tanpa mengatakan sepatah kata. Aku kaget setengah mati, tak menyangka Magda berlalu begitu saja. Berlalu jugakah cintanya...?

Empat tahun bersamanya kini terhempas kelembah terjal nan cadas hanya karena pariban yang tertidur letih di dadaku, atau karena sebotol manson....? (Bersambung )

Los Angeles, January 2009

Tan Zung

http://telagasenja-tanzung.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment