Wednesday, January 28, 2009

Magdalena ( 24)


http://www.youtube.com/watch?v=iyCvzd5G-r4

=============
Aku tertanya-tanya dan gelisah. Mestinya Magda sudah tiba. Jarak tempuh dari rumahnya ke tempat tinggalku hanya makan waktu sepuluh menit. Jangan-jangan dia balas ngerjain pikirku.
============

Sejenak kemudian, kudengar suara motornya, aku balik ketempat tidur lagi berbaring lemah, bibir kuusap berulang supaya kering dan kelihatan bak orang sakit benaran dan tak punya selera makan pula. Sejenak kemudian, kudengar suara motornya, aku balik ketempat tidur lagi berbaring lemah. Magda mengetuk pintu kamar, bang....bang Tan Zung... aku Magda. Dengan suara lemah, aku menjawab dari dalam, " pintunya tidak dikunci masuklah," jawab ku.
"Maaf bang aku kelamaan, antriannya panjang," katanya sambil meletakkan satu bungkusan makanan, pangsit.

“Aku tadi beli ke Jl.Selat Panjang. Aku juga mampir di apotik beli obat, “ ujarnya. Mega mendekat ketempat pembaringanku. Dia mencium kening ku. Tanganku dipegang erat...ada getaran.

“Aku merindukanmu Magda.”
“Magda...juga bang, ”balasnya pelan.
Aku mau peluk dia, tetapi ....aku sedang ”sakit”, lemah tak berdaya. Kini aku lemas bukan karena penyakit,boomerang. Gelora hati tertahan hanya karena penyakit jadi-jadian. Aku korban, dikejar bayangan, takut kena damprat olehnya. Aku tak mau bertengkar lagi hanya karena persoalan sepele. Terpaksa sakit jadi-jadian ini tercipta.

“Abang makan iya mumpung masih panas. Abang mau minum air putih atau fanta merah,? Sebentar aku belikan warung. "Abang mau minum apa ,” tanyanya ulang.

“Manson sajalah.......”
“Manson ma ho........” katanya sambil memencet hidungku. Magda meninggalkanku dikamar dalam keadaan sangat”lemah”. Aku sangat menyesal dengan semua kebohongan ini. Tapi bagaimanapun aku harus mempertahankan bahkan menyempurnakannya. Magda kembali, dua botol fanta merah dibawanya.

“ Kenapa belum dimakan.?”
“ Malas.......aku tidak selera, Magda makan jugalah biar aku selera, “ kataku.
“Ya...aku makan, tapi abang dululah. Garpunya taruh dimana bang,?" tanya Magda
“ Aku taruh dilaci meja. Aku punya cuma satu, Magda saja yang pakai aku biar pakai tangan.”

“ Masa makan mie pakai tangan, ada-ada saja si abang.”
“ Ya sudah kita gantian.”
“ Abanglah duluan,” katanya sambil menyerahkan garpu satu-satunya yang kupunyai.
"Kamu duluanlah,” ucapku sambil menyuapkan kemulutnya.

Magda diam tak mau membuka mulutnya. Ayo.....buka mulutnya, kamu duluan....kalau nggak, aku tak mau makan. Magda masih "mogok", mulut tak mau dibuka, lama dia menatapku kemudian wajahnya menunduk. Perlahan dia mendekat dan mencium pipiku. Diambilnya garpu dari tanganku kemudian menyuapkanku. Kami saling menyuap, bergantian.(kali pertama suap menyuap, rasa pangsit berubah saksang)

“Lha...katanya abang nggak selera, kok lahap.”?
“Makanya aku ajak kau makan sama-sama, biar ada nafsu makanku .” ( Bersambung)

Los Angeles, January 2009

Tan Zung

No comments:

Post a Comment