Sunday, March 1, 2009

Dosenku "Pacarku" (54)

http://www.youtube.com/watch?v=aMk46I3dO7w

==============
Susan menyusul, berlari terseok-seok tertahan arus sungai. Kali ini Susan berteriak agak keras memanggil, " Zung, tunggu, abang mau kemana? Tunggu Susan bang."
==============
AKU terus melangkah meninggalkannya dengan perasaan geli, dalam hatiku, Susan memang benar-benar jatuh menggelepar. Aku tak tega mendengar teriakannya berulang memanggilku. Aku menghentikan langkah sambil memutar tubuh menoleh kearahnya yang sedang berlari kecil.

Ketika aku melangkah hendak menyongsongnya, kaki kananku terbentur dengan batu kecil lalu jatuh terjerembab kedalam air. Aku berteriak menahan rasa sakit di pergelangan kaki, bekas korban kecelakaan lalulintas, dulu. Akh....aku menyesal"mempermainkan" Susan. Hanya sesaat, aku telah menerima "karma", kataku dalam hati.

Aku mendengar gemercik air mengiringi langkah Susan yang semakin cepat menemuiku yang masih mengaduh menahan rasa sakit. Aku menggapai batu dengan kedua tangan dibantu dorongan kaki kiri. Susan segera mengangkat tubuhku dari dalam sungai, melingkarkan tanganku keatas bahunya. Susan meringis mendengar jeritanku menahan rasa sakit.

Perlahan Susan mendudukanku ke atas batu tempat duduk sebelumnya, sementara Susan duduk diatas batu kecil menghadapku. Susan meluruskan kakiku di atas kedua pahanya sembari mengurut telapak dan jari kaki. Sejenak kemudian, Susan bergegas ke tepian sungai. "Sebentar, aku mau mengambil handuk, abang kedinganan," ujarnya. Susan melap seluruh tubuhku setelah dia membuka t-shirt yang aku kenakan. Kembali Susan mengangkat kakiku keatas pahanya sambil mengurutnya.

"Ini balasan untuk orang nakal," ujarnya menggoda sekaligus mengalihkan rasa sakit. Aku tertawa seraya meringis menahan rasa sakit, perih. "Sebenarnya aku bukan nakal, hanya Susan saja nggak dapat mengimbangi "permainan", ujarku. Mestinya, ketika aku meninggalkanmu, Susan memanggilku dengan nyanyian sambil memutar-mutar tubuhmu mengitari pohon, menengadahkan tanganmu kearahku sambil menggoyangkan kepalamu dengan lirikan ekor mata mu," gurauku lagi.

" Hahaha....maksud abang seperti film India? Ughhh...aku paling nggak suka, film itu yang aku paling nggak suka, cengeng," balasnya
" Iya..inilah korban atas ketidak sukaanmu itu, kaki terpelintir. Bagaimana kalau sekarang Susan bernyanyi sambil mengurut kakiku, supaya cepat pulih." ucapku tertawa. (Bersambung)

Los Angeles, March 2009

Tan Zung
http://telagasenja-tanzung.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment