Wednesday, February 18, 2009

Dosenku "Pacarku" (12)

http://www.youtube.com/watch?v=Y8JI_wlNEck


When I Need You"
When I need you/Just close my eyes and I'm with you/And all that I so want to give you/It's only a heart beat away/When I need love/I hold out my hands and I touch love /I never knew there was so much love/Keeping me warm night and day

Miles and miles of empty space in between us/A telephone can't take the place of your smile/But you know I wont be traveling forever/It's cold out, but hold out and do like I do/ When I need you/I just close my eyes and I'm with you / And all that I so want to give you babe/It's only a heartbeat away

It's not easy when the road is your driver/Honey, that's a heavy load that we bear/ But you know I won't be traveling a lifetime/It's cold out but hold out and do like I do When I need you ....
==================
Susan mengecup bibir ku, "selamat malam, selamat bermimipi indah honey " balasnya, sembari menarik selimut untuk kami berdua. Ahh.....Susan, kenapa nggak habis-habisnya kau menggodaku? kataku dalam hati.
====================
AKU tak dapat menikmati tidur malam itu. Bahkan,hampir saja "pertahananku" jebol mengarungi lembah kenistaan. Dengan bahasa Inggeris yang cukup mengerti, Susan mengajak ku memenuhi hasratnya," One night stand ...?

" No way .!" Susan, aku sangat letih," jawab ku. Hmmm..aku baru sadar, ketika Susan meneteskan airmatanya karena "dahaga" yang tidak terpuaskan.? Huh....apalagi yang aku miliki kalau "keutuhan" itupun harus ku korbankan dengan perempuan yang telah bersuami?

Lho...sedang mabuk kok masih sadar rambu moral !? Iya...aku telah terlatih bertahun-tahun dengan mantan pacarku. Kala itu, apapun dapat aku dan mantan pacar lakukan di kamar ketika berdua hingga larut malam. Tetapi, mantan pacarku Magdalena selalu menyadarkan ku.

Ketika "olah tubuh" mencapai puncak, kadangkala aku mau"nakal'. Dengan lembut, kata ini meluncur dari mulut Magdalena, " bang, jangan...!

Hingga hubungan kami yang berakhir tragis, ke "utuhan" itu masih kami miliki, dan itu pula yang tersisa aku punya, hati dan pikiran telah compang-camping. Sungguh, aku tak sudi kalau apa yang telah ku "rawat" lama akan berakhir tragis malam ini dengan perempuan bersuami pula.

Untuk mengobati hatinya yang kecewa, aku kecup bibirnya dan menghapus manik-manik bening dikelopak matanya. Dia menatapku lama, matanya redup sementara bibirnya dikatupkan masih menahan isak. Aku berusaha membujuknya supaya kembali ke kamarnya.

" Zung........aku kedinginan." ujarnya.
Aku tahu arah permyataanya, segera kualihkan dengan tawaran minum alkohol untuk pemanas tubuh. Susan menolak ketika ku tawarkan minuman alkohol itu.
***
Malam semakin larut, aku dan Susan tak tahan menahan rasa kantuk, kami terlelap hingga menjelang siang. Pembantu perempuan berunglangkali mengetuk pintu kamarnya, dia tidak tahu kalau Susan sedang "merantau" di kamar sebelah, dengan ku. Susan mencubit pahaku ketika membangunkannya, "Nyonya...nyonya...bangun, Iyem, ketuk pintu kamar mu"

" Good morning tuan Tan Zung." ucapnya sambil mengelus pipiku.
" Good morning madame ." balasku.

Sebelum "bab" berlanjut, aku segera melompat dari tempat tidur. Susan tertawa melihat tingkahku, segera dia menyusul.
" Tunggu dulu, aku mengambil handuk untuk tuan Tan Zung."
Dari percakapan "pendahuluan" pagi ini, hatiku sedikit lega, urusan "dahaga"nya yang tidak terpuaskan tadi malam telah terlupakan , berarti, hari ini urusan skripsiku bakal tuntas, pikir ku.

Baru saja menanggalkan pakaian yang aku kenakan, aku mendengar ketukan pintu memanggil namaku. Oaalaah...bu dosenku genit amat. Ketukan tak berhenti," iya bu..... tunggu," jawabku dari dalam sambil melilitkan handuk ketubuhku yang hampir telanjang.

Aku membuka sedikit pintu kamar mandi, melongok dari selah pintu yang terbuka, " mau mandi sama?' tanyaku bercanda.
" Husst...kamu genit." ujarnya sambil menjewer telingaku. Oh...syukurlah, kamu sudah bertobat pikirku.
" Ganti t-shirtnya bang," ujarnya sambil menyerahkan t-shirt berlogo "UCLA" ( Bersambung)

Los Angeles, February 2009

Tan Zung

No comments:

Post a Comment