Monday, February 9, 2009

(Magdalena ( 67)

Bryan Adams - I Finally Found Someone

finally found someone/That knocks me off my feet/I finally found the one /That makes me feel complete/It started over coffee/We strated out as friends /It’s funny how from simple things /The best things begin

===================
“ Papa! Magda sampai kelupaan, padahal sudah lama dibeliin,”katanya sambil mengalungkan kembali ke leherku kalung berinitial” MH” bertengger dalam bingkai heart.
==================
Setelah kakiku sedikit pulih, pak Ginting mengijinkanku pulang, “jangan terlalu banyak bergerak,” pesannya sebelum kami meninggalkan rumahnya. Mawar dan kopral Suharman—sopir papi Mawar memapahku masuk ke mobil.
“ Mawar beritahu ke Magda kalau abang pulang hari ini.? "
“ Aku sudah kerumahnya, tetapi Magda nggak ada dirumah, kata maminya, Magda sudah dua hari tak tidur dirumah, mungkin nginap dirumah Mega saudaranya. Zung, belakangan ini papinya sering sakit-sakitan.”

“ Minta tolong carikan dia, aku mau ngomong ke Magda. Tidak baik wanita terus menerus tidur dirumah orang, apapun alasannya, apalagi papinya sudah sakit-sakitan.”

“ Magda bersikeras, tidak mau menerima sikap orangtuanya yang memaksakan nikah dengan Albert. Magda maunya dengan abang.”
“ Itu yang mau abang bicarakan dengan dia.”
“ Maksud Zung bagaimana?”
“Abang tidak patut lagi mempertahankan hubunganku dengan dia. Magda harus mengutamakan keluarga, dan abang merelakannya dengan tulus demi orangtuanya, serius.!”

“ Magda terus bertahan dengan sikapnya, tidak mau nikah dengan Albert pilihan papi-maminya.”
“ Ngomong-ngomong, siapa Albert itu, kok dia tiba-tiba muncul dalam dunia”persilatan”.?

“ Sudah begitu lama, masya Magda nggak pernah cerita kepada abang?”
“Disebutkan saja nama Albert, lagsung histeris, kapan aku mendengar ceritanya.?
“ Menurut maminya, Albert anak sahabat papinya ketika tugas di Manado,. Dulu kedua orang tua mereka sangat akrab dan orangtua Albert sangat berjasa terhadap keluarga Magda, waktu itu Magda masih es-de.”

“ Jadi hanya gara-gara balas jasa, orangtua Magda nekat menjodohkan Magda dengan Albert. Nggak sadar mereka, Magda sekarang menjadi jasad berjalan, dia kini tanpa roh!” ucapku geram.

Mendekati rumah kos, Mawar mengangkat kepalaku dari pangkuannya,” Bang bangun kita sudah sampai.” Kembali bayang-bayang Magdalena menyambutku di tempat tidur yang hampir dua minggu kutinggalkan. Kamarku tertata rapih dan semerbak wangi masih tersisa.

Sebuah gambar — aku dan Magdalena— berbingkai terletak disudut tempat tidurku, disudut lain terletak gambar kami bertiga —aku diapit Magda dan Mawar, tampaknya beberapa cairan menetes dalam gambar membuatnya agak sedikit buram. Aku tak tahu darimana gambar kami bertiga Magda dapatkan, apakah dia juga mempunyai firasat buruk sebagaimana selama ini dimintoskan orang banyak, bergambar bertiga, satu diantaranya akan lebih dulu meninggal dunia atau terpisah jauh dari kedua temannya, entahlah.
Mawar mengambil gambar dari tanganku, dia juga menatap lama gambar itu.
“Aku tak ingat kapan kita berfoto bertiga,” ujarnya menatapku.

“ Buangkanlah itu Mawar. Pernah dengar mitos bahwa bergambar tiga orang tak baik.?"
“Aku nggak percaya, itu tahyul. Aku simpan foto ini untuk kenangan,” katanya sambil memasukkan kedompetnya.

Mawar seharian penuh menemaniku, dia tak sungkan lagi meski hanya kami berdua dalam kamar. Sebelum Mawar meninggalkanku malam itu, terlebih dahulu membersihkan hampir seluruh tubuhku. Meski seharian kami berdua, tak banyak lagi kata-kata yang terucap dari mulutku, tidak seperti biasanya mendayu-dayu- kecuali rencana kedepan setelah usai kuliah.

Mawar juga berjam-jam melahap buku serta bahan skripsi yang dibawa bersamanya. Usai makan malam, Mawar permisi mau meninggalkanku. Kali ini usil ku muncul lagi, “ kalau adikku mau pergi, entah kemana, selalu aku cium tanda selamat jalan,” ujarku.
“ Mau cium pakai bilang-bilang, sudah cium saja adiknya,”
“ Aku nggak bisa jalan, dekatlah,” ajakku
“ Nggak ah, Mawar besok lusa masih kembali lagi,” jawabnya
“ Urusan besok iya besok, sekarang jangan ditunda,” ujarku geli karena ditolak mentah.(BERSAMBUNG)

Los Angeles, February 2009
Tan Zung
http://telagasenja-tanzung.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment