Tuesday, January 27, 2009

Magdalena ( 22)

http://www.youtube.com/watch?v=VpSmnVNnfhU
===============
“Oalahhhh... masalah lagi. Jadi apa yang harus kulakukan, aku teramat rindu. Lima hari serasa lima tahun.”
“ Kenapa abang tak mampir tadi malam,?”
“ Waktunya sudah terlalu malam, perasaanku tak enak. Jadi bagaimana baiknya, apakah aku sekarang kesana.?
==============

“Tenang........bang, nanti aku kujelaskan ke Magda. Memang abang dengan Sinta tidak punya hubungan khusus.?”
"Tidak. Hanya sebagai pariban.”

“Dua hari sebelum pulang, Sinta ketemu dengan Magda di pasar Majestik. Sinta cerita kepada Magda kalau orangtua Sinta tidak setuju hubungannya dengan Sihol pacarnya. Terus Magda menghubungkan surat Sinta yang menyuruh abang pulang.....” kata Mawar.

“Sumpah.! aku tidak punya hubungan apa-apa dengan Sinta kecuali hanya pariban.”
“Magda sangat terpukul, padahal Jumat lalu dia beliin liontin untuk abang. Liontin berbentuk ”heart” inisial MH, cantik sekali. Rencananya liontin itu mau diberikan pada abang saat pesta Bistok Sabtu lalu,” kata Mawar.

“ Oh...kalian jadi pergi ke pesta pernikahan Bistok .?”
“ Ya....pergi , tadinya Magda tidak mau karena abang belum pulang. Aku yang paksakan dia ikut. Bang aku salut sama Magda, dia bersikeras memakai gaun usulan abang. Sebelum berangkat kepesta Magda dan mamanya sempat ribut gara-gara gaun yang mau dipakai kepesta itu.

Tante bilang supaya pakai gaun yang lain, karena gaun yang dikenakan Magda Sabtu itu sama dengan gaun bulan lalu ketika menghadiri pesta Rumian. Magda merajuk, dia tidak mau pergi kalau tidak pakai gaun biru itu. Tante mengalah. Memang pemakaian gaun biru itu atas permintaan abang,?” tanya Mawar ketawa sambil geleng-geleng kepala.

” Iyaaaa, saya kira kita dapat pergi bersama.”
“Benar kan bang, dia itu masih polos. Kami tidak lama dipesta, habis makan kami pulang, Magda bosan.”
“Siapa saja teman alumni kita yang datang, “tanyaku
“ Jaudut, Syafry, Syaiful, Dody ketua kelas dulu. Salomo batal datang, dia pulang ke Laguboti, kedengaran dia mau menikah dengan paribannya dari Jakarta.”
“ Bagaimana hubunganmu dengan dia.? Jadi, dia berkeluarga sambil sekolah? Maunya kayak gitulah aku dengan Magda.”
Oalaalah....abang ini sudah tidak sabaran. Aku tak punya hubungan khusus dengan Sal. Hanya sebatas teman belajar,” ujar Mawar.

”Mawar, bagaimana menurutmu, apakah sebaiknya aku pergi sekarang menemui Magda.?”
“Biar aku duluan bang, nanti akan ku terangkan semua seperti apa yang abang utarakan.” ujarnya.
” Kalau nanti dia sudah tenang suruh ketemu aku di perpustakaan.”

“Perspustakaan tutup bang, kampus kan masih libur,” jawab Mawar.
Sampai saat itu Mawar belum tahu kalau kamarku ber “sandi” perpustakaan.
“Nanti kalau ketemu jangan main angek-angekan. Magda cerita, hari itu abang tuduh dia berteman dengan lelaki lain, dia sakit hati. Aku tahu abang bergurau, tapi dia menanggapi serius. Abang tahu sendiri, sejak kita kelas tiga es-em-a dia berteman hanya dengan abang. Memang, untuk nilai akademis Magda sangat memuaskan, urusan cinta dia “memuakkan” ujar Mawar menyindirku sambil ngakak.

“ Ya.... aku harus “trainning” dia lebih intensif lagi ,” ujarku disambut Mawar dengan rasa geli.
Menjelang sore, ibu kostku memanggil, “Tan Zung...Magda telefon.(Bersambung)

Los Angeles, January 2009

Tan Zung

http://telagasenja-tanzung.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment