Thursday, March 5, 2009

Dosenku "Pacarku" (67)


http://www.youtube.com/watch?v=2vS49_v4ZlU

" Way Back Into Love"
I've been living with a shadow overhead /I've been sleeping with a cloud above my bed /I've been lonely for so long /Trapped in the past /I just can't seem to move on

I've been hiding all my hopes and dreams away /Just in case I ever need them again someday /I've been setting aside time /To clear a little space in the corners of my mind

All I want to do is find a way back into love /I can't make it through without a way back into love/Oh oh oh I've been watching but the stars refuse to shine /I've been searching but i just don't see the signs I know that it's out there /There's got to be something for my soul somewhere

I've been looking for someone to shed some light /Not somebody just to get me through the night /I could use some direction /And I'm open to your suggestions /All I want to do is find a way back into love /I can't make it through without a way back into love /And if I open my heart again /I guess I'm hoping you'll be there for me in the end /Oh oh oh

There are moments when I don't know if it's real /Or if anybody feels the way I feel /I need inspiration /Not just another negotiation /All I want to do is find a way back into love /I can't make it through without a way back into love

And if I open my heart to you /I'm hoping you'll show me what to do /And if you help me to start again /You know that I'll be there for you in the end/Oh oh oh

================
Sejenak dia muncul, membawa air hangat, " bang minum dulu, abang kedinginan, " ujarnya sambil mendekatkan kemulutku. Magda meletakkan gelas diatas meja, ketika aku tak mau menerima air hangat yang disuguhkannya.
================
" Maaf bang, aku telah melukai hatimu. Aku sangat menyesal dengan ucapanku tadi."
" Nggak ada yang perlu di maafkan, Magda benar, aku tidak lebih dari seekor buaya yang menjijikkan. Untuk bicara denganmu pun, ternyata aku tak layak. Aku mengira Magda adalah sahabatku dahulu; Aku telah mengakui keteledoranku dengan jujur kepadamu, tetapi Magda malah memakiku. Aku berpikir, tak ada lagi artinya aku bersahabat denganmu. Itu makanya aku putuskan pulang malam ini. Entah kenapa pula Magda menemui aku ke pinggir jalan. "

" Bang, aku nggak bisa tidur. Aku sangat menyesal dengan sikap dan ucapanku. Tadi aku mendengar abang masuk ke kamar adik Jonathan, aku pikir abang mau tidur. Aku datang ingin menemui ke kamar abang, tetapi aku tidak melihat di dalam kamar. Aku juga tidak melihat di teras, maka aku keluar mencari abang. Aku tahu, abang marah padaku, tapi jangan menyiksa diri seperti itu."

" Apa kepentinganmu bila aku menyiksa diri bahkan bila mati sekalipun? Untuk apa kamu mencariku kekamar, mau memaki-maki lagi?"
"Nggak bang, aku mau minta maaf."

" Iya sudah, kamu sudah minta maaf, boleh aku pulang.?"
" Jangan bang, besok pagi mami akan kecarian. Abang boleh marah pada Magda, terserah abang mau apakan, tetapi jangan sakiti hati mami. Kan, mami mau masak ikan arsik khusus untuk abang."

" Ini akibat ulahmu sendiri."
" Iya...iyaaalah bang, aku sudah mengaku salah. Zung, kita tidur iya," bujuknya sambil mengangkat tubuhku dari kursi. Suasana terasa teduh, aku mengikuti ajakannya, tidur. Aku bangkit dari kursi. " Bang nggak usah bawa tongkatnya, tinggalkan saja disini," ujarnya. Magda menaruh tanganku berpegangan diatas bahunya. Magda, mau "menebus dosa" pikirku .

Di hall way aku menghentikan langkahku, dia diam menatapku. Aku beranikan menciumnya, Magda tidak menolak, aku menyandarkan tubuhku ke dinding menjaga keseimbangan. Magda berbisik ditelingaku, "maafkan aku bang. Aku tidak mau lagi melukai hatimu, cukuplah aku yang terluka," ujarnya menahan isakan. Aku mengusap kepalanya dengan lembut dan berujar: " lupakanlah masa lalu yang menyakitkan itu, mari kita mulai lembaran baru."

Magda mengangkat wajahnya menatapku, dia menggelengkan kepalanya. " Nggak bang, nggak lagi. Biarlah kita tetap berhubungan sebagai teman biasa. Bang, ayo kita tidur, nanti mami bangun," ujarnya sambil melepaskan pelukan.

Magda menuntunku kekamar, semangatku hilang setelah dia menolak niatku kembali merajut hubungan dengannya. Magda menghantarkanku hingga ketempat tidur, aku merebah tanpa gairah. Lagi, Magda membuat aku bingung, sebelum meninggalkan kamar, dia mencium pipikuku diiringi linangan air mata, kali ini tanpa sepenggal kata.

Aku merasakan getarangan tangannya ketika memegang wajahku sambil mencium kening. Magda berlutut disisi tempat tidur. " Bang maafkan aku iya!" pintanya sendu. Tak lama kemudian dia bangkit. Dia kembali mencium keningku seraya berujar, " malam baik bang, selamat bermimpi indah."(Bersambung)

Los Aneles, March 2009

Tan Zung
http://telagasenja-tanzung.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment