Thursday, February 19, 2009

Dosenku "Pacarku" (18)


http://www.youtube.com/watch?v=6lE6Htee0sA

Making Love Out Of Nothing At All - Air Supply
I know just how to whisper, and I know just how to cry; /I know just where to find the answers; and I know just how to lie. I know just how to fake it, and I know just how to scheme; /I know just when to face the truth, and then I know just when to dream.

And I know just where to touch you, and I know just what to prove; /I know when to pull you closer, and I know when to let you loose.

And I know the night is fading, and I know that time's gonna fly; and I'm never gonna tell you everything I've got to tell you, /but I know I've got to give it a try. ....
(Making love) out of nothing at all, ( 8X) ..................
==============
"Bang, sudah...aku mengerti keputusan mu.!" ujarnya sambil menyeka
air matanya.
============
" Susan, tak ada yang perlu ditangisi. Aku juga mengerti maksud kebaikan hatimu; Ingin menempatkan diriku pada tempat yang layak menurut ukuranmu, tidak seperti orang melarat, bukan.?"
Susan mendekatkan wajahnya ke wajahku berucap pelan, berdesah. " Tidak, aku tak pernah berpikir abang melarat, nggak bang. Abang salah mengerti. Aku ingin agar abang lebih tenang belajar, mempersiapkan meja hijaumu. Aku sendiri pasti membantu!"

" Itu sudah lebih dari cukup," jawabku
Wajah Susan ditempelkan dipipiku, masih berkata renyah: " Tetapi nanti yang menguji bukan hanya aku, masih ada dosen lainnya. Abang butuh konsentrasi, jangan terlalu membebani pikiranmu, paling tidak sementara ini. Kalau abang tidak keberatan aku dahului dulu biaya kostmu selama tiga bulan ini. Yang penting abang dapat belajar dengan fasilitas yang cukup."

" Terimakasih atas perhatianmu. Susan aku tinggal dirumah bibi, juga ingin membantu keluarga itu, meski tidak banyak. Ibu itu ditinggal mati suami, mempunyai dua anak yang masih kecil. Sisa uang kostku dapat sedikit membantu mereka. Kebetulan pula dia namboru (bibi, pen) jauh"

Segera dia mengangkat wajahnya, menatapku dengan heran.
"Membantu...? Ok...aku setuju jalan pikiranmu, ingin mebantu orang lain, itu baik, sangat baik.! Tapi bantu dulu dirimu sendiri, ujian sudah dekat bang, jangan buang kesempatan. Tahu resikonya bila gagal ? Abang harus menunggu tahun depan. Selain buang-buang waktu, juga buang uang. Katanya mau bantu orangtua, kok abang malah jalan pikirannya mutar-mutar.?"

"Susan, berikanlah aku kesempatan berpikir, malam ini. Lagi, aku belum kenal mereka bekas tempat kostmu, aku butuh waktu menyesuaikan diri lagi, kapan aku bisa konsentrasi belajar.?"

" Aku mengenal keluarga ini, sangat baik, tidak banyak maunya. Aku juga berani tawarin pada abang, karena aku merasa dekat."
"Dekat atau jatuh cinta? Susan mengenalku dari sisi luarnya saja, kita baru ketemu dua hari ini kok.!"

" Abang salah lagi. Abang sudah berkali-kali datang kerumah membawa skripsimu. Aku juga tahu kalu abang sering curi pandang ketika aku memeriksa skripsimu. Bang, aku punya indera ke enam," ujarnya tertawa. Kebetulan abang dan Magda sekarang telah"cerai" abang semakin nekat.

"Susan, apa nggak salah? Indera ketujuhku mengatakan, sejak awal kedatanganku, Susan sengaja memperlambat pemeriksaan skripsiku bahkan menyuruh ganti bab terakhir. Padahal, sebelumnya Susan sudah mengatakan, ok, tinggal menggandakan. Tetapi aku nggak mau protes, takut Susan marah dan menggantung meja hijauku..Iya kan ?" Susan hanya tersenyum mendengar ucapanku.

" Kok kita jadi ngelantur...bagaimana setuju, abang pindah....?"
" Susan, besok aku pasti beri jawabannya. Tapi nggak apa-apa kalau sekarang kita kesana, sambil lihat-lihat situasi rumah dan lingkungannya."
" Halah..abang seperti gadis centil saja, pake lihat-lihat dulu. Menjeng kalilah abang." (Bersambung)

Los Angeles, February 2009

Tan Zung
http://telagasenja-tanzung.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment