Thursday, February 19, 2009

Dosenku "Pacarku" (20)



http://www.youtube.com/watch?v=ivkeNQe8FgU

"Bleeding Love"

Closed off from love /I didn't need the pain /Once or twice wasenough /And it was all in vain /Time starts to pass /Before you knowit you're frozenOoooh...But something happened /For the very first time with you /

My heartmelted into the ground /Found something true /And everyone'slooking `round /Thinking I'm going crazyChorus:But I don't care what they say /I'm in love with you / They try topull me away /But they don't know the truth /My heart's crippled bythe vein /That I keep on closing /You cut me open and I

===============
" Aku punya." ujar Susan ketus sambil dia bergerak menuju mobil.
"Betul iya bang, aku tunggu telefonnya...dadadag..abang...dadaaag tante..."(
===============

SUSAN masuk ke mobil tanpa menoleh kearahku, wajahnya sedikit merengut. Didalam mobil, aku awali pembicaran sambil menatap wajahnya. Susan diam, ketika kutanyakan hasil pembicaraannya dengan tuan rumah.

Aku tahu dia cemburu, sangat cemburu. Sesekali tangannya ditopangkan ke sisi pintu mobil diiringi suara berdesah sambil menyetir mobil. Aku diam mengikuti "ritme' hatinya. Sepanjang perjalanan kami tidak bicara, diam membisu. Tiba di rumah kostku, aku ucapkan terimaksih sebelum aku turun. Susan masih diam. Aku urungkan turun dari mobil, bertahan duduk dalam mobil. Kucoba lagi berbicara, Susan masih ngambek, dia menyandarkan kepalanya diatas sandaran jok mobil.

" Bagaimana kepastian hari Sabtu, jadi kita pergi ? Kalau nggak biar aku pergi dengan Nani.!" Sekalianlah biar terbakar, pikirku.
" Susan.....! Aku jadi ikut nggak ? Lho, marah benaran? Kok sama anak bau kencur kamu cemburuan? "

Bagaimana bu, beri aku kepastian. Kebetulan aku ada dua janji nih sama Nani menghadiri ulang tahun temannya, juga dengan Ira ke discotik.!" Susan tetap membisu. Perlahan di gerakkan mobilnya kesisi jalan. Dia mematikan mesinnya.

Aku tanyakan nomor telephon Nani. Aku yakin, Susan tidak akan mau memberikannya, aku sengaja membakar hatinya. Susan masih diam. Aku turun dari mobil, meninggalkan dia sendirian. Aku terus melangkah kerumah.

Hatiku gusar, aku kembali ke mobil setelah beberapa saat dirumah. Susan masih tetap parkir disisi jalan. Dari kaca jendela mobil, ku lihat wajahnya masih murung, tangan kanannya menempel dikeningnya. Aku kembali masuk ke mobil.

" Susan, mau mampir kegubukku ? Ibu kost ingin berkenalan dengan ibu dosen, iya pacarku!" Susan bergeming, dia tetap diam, nafasnya masih tersengal.

" Ayo ngomong, nanti hansip datang lho, dikirain kita ngapa-nagapain disini. Susan, nyalakan mobilnya. Apa nggak malu kalau kita digelandang ke pos hansip, kemudian dinikahkan. Besoknya kita masuk koran lagi dengan berita," Seorang dosen tetangkap basah berduaan dengan mahasiswanya dipinggir jalan."!

Susan hanya menatapku, wajahnya tampak kuyu. Susan, kita tidur di mobil atau di kamarku? Susan tetap diam membisu, matanya terus menatap kedepan.
" Susan, aku harus bagaimana ? Aku bicara, kamu diam. Katakan, maunya apa? Kok...kita ribut melulu. Talak tiga..? nikah saja belum," mulut ku terus ngoceh. ( Bersambung)

Los Angeles, February 2009

Tan Zung

http://telagasenja-tanzung.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment