Friday, January 30, 2009

Magdalena ( 32)


My Heart Will Go On
http://www.youtube.com/watch?v=jbpGrrxJUck

====================
Yang bilang berakhir siapa, tak ada kubilang berakhir, itu kesimpulanmu. Aku bilang Magda terlambat memakluminya. Dia memakluminya setelah puas menista dan menamparku, begitu bukan.? "
===================

MAGDA marah bukan karena Sinta, tapi dia sangat marah karena abang minum lagi."
" Mawar, aku tidak minum setetes pun, tadinya memang ada niat, tetapi aku tidak sanggup lagi. Tanyakan Magda, apa dia melihat aku minum."
"Tapi, abang membawa minuman ke kamar, Magda melihat minuman itu ada di meja, digelas abang."

" Benar di meja ku. Tetapi kenapa nggak meja dan gelasku saja yang ditunjangkannya, kok aku yang ditamparnya.?. Apa semua wanita-- yang jatuh cinta--gampang kehilangan akal.

Dulu waktu kita kelompok belajar, nggak ada itu tampar-tamparan. Aku saat itu keluyuran, mabuk-mabukan dan hidup dalam dunia gelap tidak ada yang berani menamparku. Dan kau tahu, sekolahku pun jalan terus. Tetapi setelah memadu cinta malah makin runyam."
"Jadi abang nggak minum saat itu, ? tetapi kenapa abang sampai beli dua botol. " tanya Mawar.

" Kamu sita satu botol, aku beli lagi tapi tak jadi aku minum, tanyalah ibu kos kalau nggak percaya sama aku. Ah, kaupun bertanya seperti polisi, mentang-mentang bapakmu polisi."

" Ayolah...kita kerumah sebentar. Dari tadi siang Magda nggak mau makan."
" Salah sendiri, bilangin dia, puasanya baru bulan depan. Hati- hati dia maagnya bisa kambuh. Atau mungkin dia itu mau makan pangsit Jl.Selat Panjang, kau belikanlah," ujar ku.

" Jadi abang tidak mau kerumah."
" Tidak untuk malam ini.!"
"Selamat malam bang "katanya meninggalkan kamarku sambil mengusap airmatanya.
" Malam baik...hati-hati di jalan." balasku.
***
HANYA beberapa saat setelah meninggalkan kamarku, Mawar kembali lagi menemuiku.
"Maaf menggangu lagi. Bang aku nggak tegaan menyerahkan barang itu kepada Magda."
" Ya.. sudah sama kamulah itu." jawabku.
" Bang...Magda beli itu untuk khusus untuk abang. Itu menunjukkan kasih sayang pada abang."
" Haruskah kasih sayang itu juga harus dengan tangis, merajuk diiringi tamparan..?
" Kan ada sebabnya bang."
"Iya, sebabnya karena paribanku Sinta terlelap diatas disisi bahuku. Mawar juga boleh terlelap diatas dada abang kalau kecapekan."

" Abang ngaco ah...."
" Itulah kau, sama saja seperti Magda. Awak bicara serius dibilang ngaco, awak bicara ngaco kalian bilang serius."
" Ayolah bang...sebentar saja. Kasihan Magda sendirian dikamar."
" Beri dia kesempatan menikmati kesendiriannya . Mungkin dalam penantian sepi itu, akan memberi keputusan yang terbaik untuk dirinya sendiri atau kelangsungan hubungan kami." ujarku tanpa beban.

" Makanya, aku ajak kerumah, nanti abang dapat bicarakan dari hati kehati dengan Magda."
" Tapi tidak malam ini Mawar. Malam ini abang sudah tidak punya hati, hati ku telah terbang jauh bersama angin kekecewaan."
" Jadi abang tidak mau kerumah."
" Ya. Tidak sekarang!" ( Bersambung)

Los Angeles, January 2009

Tan Zung

http://telagasenja-tanzung.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment